Tren cloud computing yang terjadi saat ini secara bersamaan membuka peluang dan memberikan baru bagi penyedia layanan TI, disisi lain, memiliki risiko dari nilai investasi cukup besar. Setiap penyedia layanan cloud computing SaaS harus mampu menilai apakah model bisnis mereka sudah memperoleh manfaat yang dijanjikan oleh industri SaaS, dan apakah risiko yang diemban sebanding dengan investasi yang dikeluarkan, serta mampu mengukur tingkat kematangan dari layanan SaaS, dan mampu membandingkan perbedaan dan persamaan variabel-variabel ini pada perusahaan bertipe pure-SaaS dan mixed-SaaS Untuk itu, penelitian ini berfokus untuk mengidentifikasi manfaat, risiko layanan SaaS, juga tingkat kematangan layanan SaaS dari empat sudut pandang model tingkat kematangan Microsoft SaaS Maturity model, Forrester’s SaaS Maturity model, General Maturity Model of SaaS Service dan SaaS Maturity model of Customer Perceived Benefits. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif melalui wawancara kepada perwakilan dari dua perusahaan penyedia layanan SaaS di Indonesia, yaitu PT. Lintas Media Danawa (pure-SaaS) dan PT. Sigma Cipta Caraka (mixed-SaaS). Penelitian ini menyimpulkan sekumpulan manfaat yang telah dan belum diperoleh, juga mengidentifikasi risiko-risiko yang telah dan belum diantisipasi oleh kedua tipe penyedia layanan SaaS. Selain itu juga telah diidentifikasi tingkat kematangan berdasarkan empat model tingkat kematangan. Terakhir, dilakukan komparasi terhadap hasil penelitian pada kedua tipe penyedia layanan SaaS.