Pada saat ini, manajemen pengetahuan (knowledge management) dipandang memberikan banyak manfaat untuk organisasi diantaranya untuk menghadapi turnover karyawan dan memberikan competitive advantage. Untuk mengarahkan dan mengontrol kegiatan dalam manajemen pengetahuan tersebut, diperlukan sebuah tata kelola manajemen pengetahuan. Tata kelola manajemen pengetahuan merupakan standar yang digunakan untuk mengarahkan dan mengontrol aktifitas manajemen pengetahuan baik di level strategis maupun operasional. Melalui kegiatan tata kelola ini, perusahaan diharapkan mampu untuk mengontrol aktivitas manajemen pengetahuan, membimbing dalam perubahan, meminimalisir resiko, dan memastikan tercapainya tujuan perusahaan.Terkait hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk melihat proses tata kelola manajemen pengetahuan di Federal International Finance (FIF).
Pemetaan proses tata kelola manajemen pengetahuan tersebut dilakukan dengan menggunakan kerangka yang didefinisikan dalam IT Governance dan KM Governance. Selain itu, salah satu unsur dalam proses teta kelola tersebut adalah adanya sebuah proses monitoring yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini juga melakukan penilaian tingkat kematangan manajemen pengetahuan yang dilakukan oleh FIF. Pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara kepada tiga departemen dengan lima narasumber.
Penelitian ini berhasil memetakan proses tata kelola manajemen pengetahuan di FIF yang bersifat semi-desentralisasi ke dalam aspek-aspek Authorithy, Risk Management, Organizational Culture, Strategy Development, Value Delivery, Resource Management, serta Evaluation & Measurement . Terkait dengan pengukuran tingkat kematangan manajemen pengetahuan, hasil penelitian menunjukkan bahwa FIF berada untuk aspek people pada tingkat empat, untuk aspek process pada tingkat tiga, dan untuk aspek technology berada pada tingkat empat. Dengan demikian, FIF masih memerlukan beberapa perbaikan dalam proses manajemen pengetahuannya agar bisa mencapai tingkat kematangan
|
|