ABSTRAK

XYZ Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan. Dalam kegiatannya, XYZ Indonesia menggunakan berbagai macam aplikasi terutama untuk melakukan analisa terkait data subsurface yang merupakan aset yang sangat vital bagi perusahaan minyak dan gas bumi (migas). Penggunaan berbagai macam aplikasi ini diperlukan karena adanya fitur-fitur spesifik di masing-masing aplikasi tersebut. Sebagai akibatnya, muncullah pulau-pulau informasi dengan format data yang berbeda-beda yang menyebabkan pemakai mengalami kesulitan dalam memilih data mana yang paling benar yang akan digunakan dalam interpretasi Geologi. Terkait hal tersebut, penelitian dilakukan untuk merencanakan master data management yang sesuai dengan kebutuhan XYZ Indonesia dalam mengelola data subsurface. Perencanaan master data management tersebut dilakukan dengan menggunakan panduan data management body of knowledge (DMBOK) yang dikeluarkan oleh Dama International pada tahun 2009. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap tim Data Management dan beberapa user data subsurface. Penelitian berhasil merumuskan kebutuhan master data management dan sumber master data subsurface XYZ Indonesia. Data subsurface tersebut dapat diintegrasikan dengan menggunakan metode penggunaan collaborative dan pola arsitektur transaction hub. Master data management ini diharapkan mampu membantu XYZ Indonesia dalam mengelola data subsurface untuk meningkatkan kualitas datanya.