ABSTRAK
Berdasarkan data dari PNRI (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia) terdapat sekitar 244 perpustakaan digital di Indonesia yang tersebar secara geografis. Setiap perpustakaan memiliki infrastruktur, sistem, struktur database, aplikasi dan protokol yang berbeda. Dengan adanya keragaman ini mengakibatkan adanya
kesulitan untuk saling berbagi sumber daya informasi antar perpustakaan. Lebih jauh lagi, hal ini menyebabkan keterlihatan (visibility) koleksi yang dimiliki masing-masing perpustakaan semakin berkurang. Bahkan walaupun pada umumnya perpustakaan digital di Indonesia telah bersifat open archieve namun masih banyak informasi yang tidak terlihat maupun tidak ditemukan oleh mesin pencari (searching engine) seperti Google. Hal ini ditunjukkan oleh posisi
Indonesia yang menempati peringkat ke 12 se-Asia dengan jumlah dokumen yang terindeks oleh Scopus hanya sebanyak 13.047 dokumen (SciVerse Scopus, 2012). Sementara itu, data PDII menunjukkan bahwa sebanyak 7000 jurnal cetak terdaftar di Indonesia. Artinya dengan jumlah media jurnal sebanyak itu seharusnya jumlah publikasi ilmiah yang terindeks lebih banyak lagi. Untuk meningkatkan visibilitas informasi di Indonesia diperlukan suatu mekanisme standarisasi untuk keragaman stuktur basisdata, aplikasi dan protokol yang digunakan perpustakaan digital Indonesia. Penelitian ini merancang arsitektur
Indonesia Digital Libraries –IDL yang mengintegrasikan semua perpustakaan digital di Indonesia. Arsitektur IDL ini diuji cobakan dengan menggunakan empat macam aplikasi open source perpustakaan digital dengan platform yang berbeda. Kemudian struktur database dan protokol juga diberikan standarisasi. Tahapan penelitian ini dimulai dengan membangun tesbed, desain arsitektur sistem dan pengujian untuk menunjukkan visibilitas dari informasi dari masing-masing aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencarian melalui sistem yang berbasis Arsitektur IDL lebih baik dibandingkan pencarian dari masing-masing perpustakaan digital. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kenaikan tingkat visibilitas sebesar 15% pada ujicoba yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang tidak terlihat dan tidak ditemukan pada saat dicari secara serentak tanpa menggunakan arsitektur IDL, menjadi dapat ditemukan secara
bersamaan setelah menggunakan arsitektur IDL.
|