ABSTRAK
Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia merupakan sistem yang terintegrasi secara penuh dimulai dari proses pengumpulan data, pengolahan data, hingga proses penyebaran data berupa informasi gempa dan peringatan dini tsunami dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kepada Institusi Pemerintah, Pemerintah Daerah, Instansi terkait dan Media informasi. Dengan adanya sistem peringatan dini tsunami diharapkan proses penyebaran informasi gempa dan peringatan dini tsunami dapat lebih cepat diterima dan diantisipasi oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi terkait serta masyarakat. Penelitian ini merupakan sebuah inisiatif untuk melakukan kajian evaluatif terhadap implementasi sistem peringatan dini tsunami Indonesia yang menjadi tanggung jawab BMKG selaku pelaksana untuk dijadikan sebuah studi kasus. Terdapat empat komponen yang penulis fokuskan sebagai obyek penelitian yaitu : (1) Sistem proses informasi gempa bumi sebagai kunci utama dalam melakukan proses info gempa dan peringatan dini tsunami, (2) Petugas BMKG sebagai pelaksana analisis informasi yang dikeluarkan sistem, (3) Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai penentu kebijakan dan pelaksana lapangan dalam menindak lanjuti informasi yang diterima dari BMKG dan (4) Masyarakat sebagai obyek yang harus dilindungi dari dampak tsunami. Wawancara, kuesioner dan observasi langsung di BMKG merupakan metoda yang dilakukan untuk menggali informasi mengenai Sistem dan Petugas BMKG. Dengan kerangka kerja COBIT 4.1 sebagai alat bantu penilaian sistem yang digali dari petugas BMKG dan UTAUT sebagai panduan dalam penyusunan kuesioner untuk Pemerintah Daerah diharapkan informasi dapat tergali secara lengkap dan terstruktur. Sedangkan Service Quality digunakan sebagai panduan dalam penyusunan kuesioner yang akan disebarkan kepada masyarakat untuk menggali informasi kualitas layanan sistem peringatan dini tsunami Indonesia. Kajian Implementasi Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia menghasilkan hipotesis yang menjelaskan bahwa pengelolaan sistem peringatan dini tsunami yang baik akan menghasilkan pelayanan yang berkualitas. Kemudian kualitas pelayanan yang baik akan menghasilkan kepuasan masyarakat lebih meningkat. Berdasarkan hasil wawancara, disimpulkan bahwa pembangunan sistem peringatan dini tsunami belum sesuai yang diharapkan.
|