ABSTRAK

Pertumbuhan bisnis seluler dalam beberapa tahun terakhir tidak cukup menggembirakan bagi pelaku bisnis tersebut. Pelaku bisnis dituntut untuk bisa membuat kurva S kedua dengan mulai menggarap layanan data sebagai bisnis baru selain layanan legacy yang berupa layanan suara dan layanan pesan pendek. Sebagai pijakan dari bisnis baru ini, mulailah digelar layanan 3G sebagai evolusi dari teknologi sebelumnya. Dengan gelaran jaringan 3G ini, diharapkan pelanggan mulai menggunakan layanan-layanan berbasis 3G dan pada akhirnya akan kembali meningkatkan keuntungan bagi operator.Akan tetapi, pada kenyataannya, indikasi bisnis baru ini belum cukup mengembirakan dimana utilisasi dari jaringan 3G masih rendah. Dari permasalahan ini timbul gagasan untuk melakukan penelitian faktor apa sajakah yang mempengaruhi penerimaan pelanggan terhadap teknologi 3G tersebut.Penelitian dilakukan dengan mengajukan beberapa faktor yang diduga mempengaruhi penerimaan layanan 3G terhadap pelanggan. Data yang diperlukan untuk analisisi dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Setelah data terkumpul ,pengolahan data dilakukan dengan prinsip SEM ( Structural Equation Model ) dan menggunakan bantuan dari aplikasi LISREL.Pada akhir analisis penelitian , tiga dari enam faktor yang diduga berpengaruh terhadap penerimaan dari layanan 3G terbukti memiliki pengaruh. Ketiga faktor itu adalah performance expectancy , price, dan facilitating condition. Dari hal-hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pelanggan Telkomsel di Jabodetabek tidak mempunyai banyak syarat dalam penerimaan teknologi 3G. kemudian dari sisi operator, selama mampu menyediakan layanan yang berkualitas dengan harga yang kompetitif, bisnis seluler ke depan masih prospektif.