ABSTRAK

Mebel kayu merupakan salah satu komoditi ekspor utama di luar minyak dan gas bumi dan memberikan lapangan pekerjaan yang sangat besar bagi Indonesia. Industri mebel dan kerajinan kayu Jepara masih berkembang dan memberikan peluang pasar yang besar pada lingkup domestik dan internasional. Para pengrajin mebel dan kerajinan kayu Jepara memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memproduksi mebel dan kerajinan dalam berbagai model dan gaya. Namun demikian, kemampuan produksi mereka tidak diimbangi dengan kemampuan pemasaran yang baik, sehingga pemasaran lebih dikuasai oleh para buyer dari lokal Jepara, luar Jepara dan luar negeri.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam perbaikan struktur pasar, melalui pengembangan strategi e-business untuk membangun sistem perantara yang menguntungkan para pengrajin kecil. Asosiasi Pengrajin Kecil Jepara dan marketing portal-nya merupakan obyek penelitian ini.Strategi ini dibangun dengan mengikuti model proses strategi Chaffey D. (2009), yang terdiri dari empat langkah: (1) strategic analysis, (2) strategic objectives, (3) strategy definition dan (4) strategy implementation. Penelitian ini tidak mencakup langkah “strategy implementation”. Keluaran dari strategi ini adalah (a) sasaran dan inisiatif strategis yang terukur dalam bentuk scorecard, (b) delapan keputusan strategis untuk mengarahkan proses implementasi strategi. Proses strategi e-business Dave Chaffey membutuhkan strategi korporat sebagai dasar acuan untuk menilai keselarasan strategi. Untuk memenuhi kebutuhan ini, kegiatan rekonstruksi strategi dilakukan sebelum proses strategi e-business dijalankan. Model proses strategi Mulyadi (2009) digunakan dalam melaksanakan rekonstruksi strategi korporat.Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: (1) observasi lapangan, (2) wawancara dengan sejumlah pengrajin kecil dan perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jepara, dan (3) melakukan lima sesi Focus Group Discussion (FGD). Penelitian ini juga menggabungkan data primer dan sekunder dari penelitian CIFOR, yang meliputi: (a) data survei intensif kepada 2000 perusahaan di Jepara, dan (b) data kuisioner penilaian dampak penelitian kepada 41 pengrajin APKJ dan 36 pengrajin non-APKJ sebagai kontrol untuk penelitian itu. Hasil dari rekonstruksi strategi korporat dan strategi e-business dibahas bersama pengurus APKJ dan disetujui bahwa strategi-strategi ini telah mewakili aspirasi mereka dalam memperbaiki strategi pemasarannya.