Permintaan daging sapi di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tetapi sayangnya persediaan di dalam negeri tidak mencukupi, sehingga impor daging dalam jumlah besar terus dilakukan. Pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk mengurangi impor dan mencapai swa sembada saat ini, pemerintah sedang menyelenggarakan program Swasembada Daging Sapi (PSDS) 2014. Tetapi, beberapa ketidakakuratan data masih tetap muncul, misalnya antara data yang digunakan di dalam blueprint PSDS 2014 dan data yang dirilis dalam Basis Data Statistik Pertanian (BDSP). Ketidakakuratan data dapat menyebabkan ketidakakuratan kebijakan di sektor peternakan. Oleh karena itu di dalam disertasi ini, diusulkan suatu konsep e-livestockuntuk mengatasi ketidakakuratan data tersebut. Disertasi ini dilakukan berdasarkan Definition, framework, Methodology, and Area of concern (DFMA) model of research. Ada lima langkah penelitian yang dilakukan di dalam disertasi ini. Pertama, definisi (D) dari e-livestock di formulasikan. Kedua, definisi tersebut di validasi dan diperbaiki denngan cara mewawancarai beberapa pakar dan stakeholder, dan hasil wawancara tersebut diinterpretasi menggunakan hermeneutika. Definisi yang sudah divalidasi kemudian digunakan pada langkah-langkah berikutnya. Ketiga, 36 faktor sukses untuk inisiatif e-government di sintesis menggunakan Meta-Ethnography. Semua faktor sukses tersebut kemudian digunakan di dalam lengkah keempat untuk memformulasikan 62 faktor sukses yang spesifik untuk e-livestock di Indonesia. Semua 62 faktor sukses, multivew framework, dan soft system thinking kemudian digunakan sebagai framework (F) di dalam langkah berikutnya. Di dalam langkah kelima, metodologi (M) bernama soft systems Metodology (SSM) digunakan di dalam area (A) yang menjadi perhatian untuk menghasilkan model-model yang terkait untuk e-livestock di Indonesia. Hasil dari semua langkah penelitian telah menjawab semua reseach questions dari disertasi ini. Berbagai kontribusi teoritis dan praktis juga telah dihasilkan dan dapat memperkaya ilmu pengetahuan di dalam penelitian e-Government dan dapat membantu pemerintah Indonesia.