ABSTRAK

Sejak tahun 2006 Universitas Negeri Jakarta (UNJ) memiliki Rencana Strategis Organisasi yang menuangkan perkembangan teknologi. Bentuk perkembangan teknologi tersebut adalah dengan implementasi E-Learning. Menurut Rencana Strategis, E-Learning di Universitas Negeri Jakarta sudah harus diimplementasikan pada tahun 2009, namun saat ini (2013), E-Learning belum diimplementasikan di Universitas Negeri Jakarta. Untuk itu, dalam penelitian ini berusaha didapatkan tingkat kesiapan organisasi di berbagai dimensi organisasi untuk E-Learning, beserta rekomendasi yang sesuai bagi langkah implementasi selanjutnya.Untuk mendapatkan instrumen yang sesuai bagi penilaian kesiapan e-learning, dilakukan studi pustaka mengenai E-Learning dan E-Learning readiness assessment. Studi pustaka difokuskan pada instrumen dari penelitian sebelumnya dan best practices di bidang E-Learning Readiness. Setelah itu, dijalankan wawancara untuk mengetahui kondisi E-Learning di universitas dan tanggapan terhadap instrumen yang hendak digunakan. Hasil dari studi pustaka dan wawancara menunjukkan bahwa instrumen-instrumen yang ada kurang sesuai bagi kondisi di Universitas Negeri Jakarta sehingga perlu dibuat instrumen lain untuk mengukur kesiapan. Instrumen pengukur yang dihasilkan berupa instrumen kuisioner yang terdiri dari lima dimensi, yaitu dimensi sumber daya manusia, organisasi dan lingkungan, teknologi dan infrastruktur, keuangan dan konten. Di dalam instrumen diberikan pertanyaan untuk mendapatkan persepsi responden mengenai penghalang dan pendorong terbesar pendayagunaan E-Learning. Hasil pengukuran instrumen akan diperoleh gambaran yang lebih menyeluruh mengenai kesiapan organisasi. Hasil pengukuran dibuat analisisnya secara deskriptif, dengan menggambarkan tingkat kesiapan dosen dan mahasiswa pada masing-masing dimensi, lalu melakukan tabulasi silang antara dimensi yang ada dengan beberapa karakteristik tertentu. Dilakukan juga analisis faktor untuk melihat item-item yang paling dominan dalam mendukung tiap dimensi. Hasil akhir pengukuran kesiapan E-Learning organisasi menunjukkan bahwa hampir setiap dimensi berada pada tingkat not ready. Dari hasil pengukuran kemudian dibuat rekomendasi bagi langkah implementasi selanjutnya.