ABSTRAK

Saat ini banyak perusahaan menggunakan sistem dan teknologi informasi untuk menunjang usaha dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, aspek-aspek terkait sistem dan teknologi informasi ini menjadi perhatian penting. Salah satu aspek penting dalam sistem informasi adalah aspek keamanan, dimana informasi merupakan aset yang harus dilindungi untuk menjamin keberlangsungan bisnis. Apabila sistem informasi tidak dijaga keamanannya, maka risiko yang mungkin timbul dapat mengganggu jalannya bisnis perusahaan. Telkom Flexi merupakan salah satu produk Telkom untuk layanan fixed wireless. Untuk sistem provisioning Flexi, baru saja dikembangkan i-NEFI sebagai jantung dari sistem provisioning yang dikembangkan dan dikelola oleh Divisi Information System Center (ISC). Mengingat sangat pentingnya fungsi sistem tersebut, maka sedapat mungkin risiko-risiko yang dapat mengganggu kinerja sistem provisioning gateway harus diturunkan ke level terendah. Pengelolaan risiko untuk sistem ini sudah dijalankan, namun tidak ada prosedur yang jelas, sehingga peluang untuk terjadinya fraud sangat besar. Oleh karena itu suatu manajemen risiko keamanan informasi yang baik sangat penting diterapkan pada sistem ini. Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap kondisi manajemen risiko keamanan informasi saat ini, untuk mendapatkan nilai kematangannya. Kemudian dilakukan perancangan manajemen risiko keamanan informasi pada sistem provisioning gateway menggunakan kerangka kerja ISO 27001:2005. Perancangan tersebut dilakukan melalui risk assessment sehingga didapatkan rekomendasi kontrol yang perlu diterapkan untuk sistem tersebut. Dari hasil evaluasi kondisi manajemen risiko keamanan informasi yang sudah ada, didapat nilai kematangannya sebesar 75.23% dengan tingkat kesesuaian terendah terhadap domain ISO 27001:2005 yaitu domain Asset Management. Keluaran dari penelitian ini adalah 13 rekomendasi kontrol, berikut prosedur untuk setiap domainnya.