ABSTRAK

Peningkatan transaksi perdagangan yang diselenggarakan oleh PT. ABCD mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun. Seiring dengan peningkatan tersebut, potensi risiko juga turut meningkat sebagai akibat dari peningkatan transaksi maupun oleh penggunaan teknologi pada sistem perdagangan. Untuk itu PT. ABCD telah membangun fasilitas perdagangan darurat yang diharapkan mampu menggantikan fungsi perdagangan pada saat fasilitas perdagangan di lokasi utama tidak dapat digunakan. Namun demikian masih terdapat beberapa “kegagalan” yang mengakibatkan sistem perdagangan di PT. ABCD mengalami pembekuan atau bahkan dihentikan. Dalam beberapa kejadian, hal tersebut lebih diakibatkan terbatasnya waktu tersedia yang dapat digunakan untuk bertransaksi sementara untuk melakukan proses aktivasi fasilitas Disaster Recovery Centre (DRC) juga memerlukan waktu persiapan yang relatif lama. Berdasarkan hal tersebut muncul kebutuhan untuk mengembangkan infrastruktur sistem perdagangan yang mampu menjalankan fasilitas operasional perdagangan secara jarak jauh atau bahkan dengan mengkombinasikan fasilitas yang terdapat di DRC dan lokasi utama. Dengan demikian proses perdagangan tetap berjalan meskipun terjadi kegagalan pada sebagian atau bahkan seluruh fungsi pada satu lokasi. Untuk mendukung rencana pengembangan tersebut, penelitian akan dilakukan berdasarkan pendekatan metodologi The Open Group Achitecture Framework- Architecture Development Method (TOGAF-ADM) dengan referensi arsitektur berdasarkan Cisco Service-Oriented Network Architecture (SONA) yang dipetakan terhadap TOGAF TRM .