ABSTRAK

Dalam sebuah organisasi, pemanfaatan Teknologi Informasi merupakan salah satu alat penting dalam mencapai tujuan bisnis organisasi tersebut. Hal ini juga berlaku pada organisasi pemerintahan seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam menjalankan tugasnya Kementerian Komunikasi dan Informatika dibantu oleh Pusat Data dan Sarana Informatika (PDSI) yang bertugas mengelola Data center. Setiap layanan yang diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika kepada masyarakat memerlukan peran dari divisi PDSI agar layanan yang diberikan dapat optimal karena divisi PDSI bertindak sebagai penyedia Teknologi Informasi bagi divisi lainnya. Pentingnya tingkat kinerja PDSI akan mempengaruhi kinerja dari Kementerian, oleh karena itu kinerja dari PDSI sebaiknya dapat memenuhi kebutuhan bisnis dari Kementerian.Dalam menjalankan perannya, PDSI memegang tanggung jawab untuk mengelola infrastruktur yang dimiliki Kementerian. Oleh karena itu, agar dapat memberikan kinerjanya secara maksimal maka diperlukan sebuah perancangan infrastruktur atau arsitektur keamanan informasi yang terencana dengan baik dan mempertimbangkan prinsip keamanan informasi.Perancangan arsitektur keamanan informasi secara enterprise yang akan dilakukan pada Data center yang dikelola oleh PDSI mengadaptasikan model framework TOGAF ADM (The Open Group Architecture Framework Architecture Development Method) dan dikombinasikan dengan framework SABSA (Sherwood Applied Business Security Architecture) agar dapat menghasilkan model Arsitektur Keamanan Informasi yang dapat digunakan sebagai sebuah rekomendasi bagi PDSI Kementerian Kominfo.