Pertumbuhan janin terhambat (PJT) adalah kelainan janin yang berkontribusi
besar pada tingginya angka kematian bayi dan maternal di Indonesia. Dampak
dari PJT sebenarnya dapat dikurangi dan disembuhkan selama kondisi ini cepat
dideteksi dan mendapat penanganan medis yang tepat. Namun, proses deteksi dan
monitoring pertumbuhan janin di Indonesia terhambat oleh jumlah dokter terbatas
dan alat USG yang relatif mahal. Prototype sistem telehealth pertumbuhan janin
digagas untuk menangani permasalahan ini. Sistem ini terdiri dari komponen
perangkat mobile yang dikembangkan pada sistem operasi Android dan komponen
server yang dikembangkan menggunakan framework Django. Fitur utama dalam
sistem ini adalah kemampuan deteksi parameter kepala janin secara otomatis dan
kemampuan untuk tetap beroperasi pada kondisi akses internet yang terbatas.
Metode yang digunakan untuk deteksi parameter kepala janin adalah RHT, IRHT,
dan PSO-RHT 2D. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa RHT memiliki tingkat
deteksi dan pengukuran terbaik dengan rata-rata Dellipse 79,564 piksel dan rata-rata
running time 0.373 detik. Selain itu, server menunjukkan responsivitas yang cukup
baik karena mampu menyelesaikan request dengan rata-rata waktu 87 ms.
|
|