Pengembangan sistem pendeteksian gempa bumi berbasis sensor accelerometer
pada perangkat smartphone semakin banyak. Sistem-sistem tersebut umumnya
berbasis jaringan, dimana perangkat smartphone berfungsi sebagai perangkat
perekam data. Data rekam dengan intensitas tertentu kemudian dikirimkan ke server
untuk diklasifikasi lebih lanjut. Teknik ini tidak dapat mengenali getaran hanya dengan
intensitas dan sangat bergantung pada koneksi jaringan agar dapat berfungsi.
Penelitian ini mencoba mengembangkan suatu teknik klasifikasi gempa bumi
yang dapat diimplementasikan langsung pada perangkat smartphone. Penelitian ini
mencoba membaca pola dari suatu sinyal getaran dan diklasifikasikan berdasarkan
tren pola tersebut. Nilai akselerasi dari suatu sinyal akan dilakukan clustering untuk
menyederhanakan nilai kontinu menjadi nilai diskrit, serta untuk merepresentasikan
besar kecilnya intensitas yang dialami. Pola getaran kemudian dibaca melalui perubahan
intensitas dari waktu ke waktu. Perubahan intensitas ini dimodelkan dalam
model kemunculan bigram dan Markov chain model. Model ini kemudian dijadikan
fitur untuk dikenali menggunakan pemelajaran mesin. Metode yang dikembangkan
ini juga memiliki kelebihan, yaitu dapat memroses sinyal tanpa harus membaca keseluruhan
sinyal tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk melihat apakah metode
tersebut dapat mengklasifikasi sinyal gempa serta melakukan pendeteksian dini terhadap
sinyal gempa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode yang diusulkan mampu mengklasifikasi
sinyal gempa dengan sinyal lainnya. Sebanyak 195 data yang dikelompokkan
sebagai data gempa bumi, data gerakan manusia, dan data getaran buatan dipakai
untuk pengujian. Ukuran kluster dari 2 sampai 10 juga diujikan untuk melihat
performa dari metode yang diusulkan. Akurasi terbaik yang dicapai adalah 97.94%.
Hasil yang dicapai dengan ukuran kluster satu dengan lainnya tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan. Pengujian lanjutan dilakukan dengan pemakaian ukuran
kluster 5. Kali ini sinyal dipotong pada waktu tertentu kemudian diujikan.
Metode ini dapat mengenali sinyal dengan baik, hanya dalam kisaran waktu 15
detik. Akurasi yang diperoleh sudah diatas 80% pada interval waktu tersebut, dan
mencapai diatas 90% pada waktu 30 detik.
|
|