ABSTRAK

Era globalisasi membawa ekonomi dunia menuju perdagangan bebas untuk perdagangan barang dan jasa. Kerjasama regional dan internasional terkait dengan liberalisasi ekonomi dilakukan melalui kesepakatan atau komitmen suatu negara ke negara lain. Bentuk komitmen ini sebagian besar Negara berpedoman pada GATS (General Agreement in Trade Services) Komitmen tersebut salah satunya adalah settlement and clearing for financial assets, termasuk produk securities, derivatives dan negotiable instrument. PT. Kliring Penyelesaian Efek Indonesia (KPEI) yang mempunyai otoritas untuk melakukan proses kliring dan penyelesaian transaksi bursa yang diperdagangkan di Indonesia menjadikan hal ini sebagai salah satu strategi bisnis yang harus dicapai PT KPEI dalam 5 tahun kedepan. Saat ini strategi IT yang pernah dibuat belum menjawab strategi bisnis baru yang dicanangkan PT KPEI untuk memenuhi target melakukan settlement and clearing for financial assets untuk produk saham, dan instrumen pasar modal lainnya lintas regional dan internasional. Hal ini menjadi perhatian besar untuk PT KPEI sehingga memasukkan cross border clearing sebagai bagian rencana strategis perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya perencanaan strategis sistem informasi (PSSI) untuk mengatur arah pengembangan SI/TI agar mampu mewujudkan strategi bisnis PT KPEI sebagai Cross border CCP (Clearing Counterparty). Pendekatan PSSI yang digunakan adalah metodologi ward & peppard. Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara, review dokumen, dan observasi.