Penerapan teknologi informasi di lingkungan organisasi pemerintah dewasa ini merupakan suatu keharusan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Provinsi DKI Jakarta adalah instansi pemerintah daerah yang mempunyai tugas di dalam pembinaan dan pengembangan di bidang penanaman modal yang meliputi perencanaan, promosi, pelayanan dan fasilitasi penanaman modal, dan pembinaan usaha daerah di Provinsi DKI Jakarta. Saat ini BPMP DKI Jakarta telah memanfaatkan TI sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja dalam memenuhi ketersediaan informasi bisnis dan mempercepat pelayanan perizinan investasi di DKI Jakarta melalui pelayanan terpadu satu pintu. Upaya pemanfaatan TI di BPMP belum mencapai hasil yang optimal. Masalah utama terletak pada pengembangan SI/TI di BPMP belum dilaksanakan secara terencana, sehingga pengembangan SI/TI masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak selaras dengan visi, misi dan tujuan organisasi. Hal ini dikarenakan tidak adanya kebijakan terkait arah pengembangan SI/TI di BPMP. RITIK dan SIMDA Provinsi DKI Jakarta menginstruksikan agar seluruh instansi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merencanakan dan mengembangkan teknologi informasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Untuk membuat suatu rencana strategis SI/TI di BPMP diperlukan suatu metodologi. Saat ini banyak tersedia metodologi-metodologi untuk penyusunan rencana strategis SI/TI, seperti metodologi versi Ward dan Peppard, Anita Cassidy dan versi Price Waterhouse. Penelitian ini membahas metodologi apa yang dapat dengan cepat diterapkan dan sesuai dengan karakteristik organisasi BPMP dengan memperhatikan RITIK dan SIMDA. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi organisasi, RITIK, dan SIMDA, maka metodologi versi Anita Cassidy merupakan metodologi yang dapat dengan cepat diterapkan oleh BPMP.