Saat ini pembangunan dan penyebaran knowledge menjadi faktor yang sangat penting dalam persaingan bisnis. Knowledge Management (KM) didefinisikan sebagai sebuah proses implementasi pendekatan sistematik dalam menangkap, membangun, mengelola dan menyebarkan knowledge yang ada dalam suatu organisasi dengan tujuan untuk mempercepat proses kerja, penggunaan best practices dan penurunan biaya suatu pekerjaan. PT. Datacomm Diangraha mulai menerapkan KM sejak tahun 2009 melalui implementasi sebuah Knowledge Management System (KMS). Penggunaan KMS merupakan salah satu rencana strategis perusahaan dalam mengelola informasi yang dimiliki agar dapat digunakan sebagai salah satu faktor pendukung dalam pencapaian tujuan bisnis perusahaan. Akan tetapi implementasi KMS di PT. Datacomm Diangraha belum mencapai sasaran dan tujuan, dimana terlihat dari rendahnya tingkat penggunaan KMS oleh karyawan yaitu hanya sekitar dari 9% dari jumlah karyawan yang diharapkan menggunakan KMS. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan proses evaluatif terhadap implementasi KMS di PT. Datacomm, dengan cara mengetahui faktor personality karyawan yang berpengaruh terhadap penerimaan KMS. Metodologi yang digunakan mengadopsi Five Factor Model (FFM) dalam menjelaskan dimensi personality dan Technology Acceptance Model (TAM) dalam menjelaskan dimensi penerimaan teknologi. Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan pendekatan Partial Least Square digunakan dalam proses pengolahan data dan pengujian hipotesis. Penelitian ini berhasil menemukan bahwa openness dan neurocitism memiliki pengaruh terhadap penerimaan pengguna KMS melalui personal innovativeness of information technology (PIIT), perceived ease of use, dan perceived benefits. Sementara itu, extraversion dan conscientiousness memiliki pengaruh terhadap penerimaan KMS melalui perceived benefits.