ABSTRAK

Saat ini setiap universitas di Indonesia mencoba untuk mempromosikan prestasi dan keunggulan mereka yang didukung oleh website. Namun, banyak ditemukan website perguruan tinggi yang dikelola dengan seadanya tanpa memperlihatkan esensi ,inti, dan performa dari sebuah perguruan tinggi, Terdapat penilaian terhadap perguruan tinggi yang hanya didasarkan oleh penampilan dan isi dari website sebuah perguruan tinggi yang membuatnya mendapatkan rangking website terbaik. Hal tersebut akan menyebabkan ketidakakuratan penilaian untuk website perguruan tinggi yang tidak dikelola dengan baik. Dan hal ini banyak terjadi pada website-website yang dimiliki oleh perguruan tinggi.Oleh karena itu, studi ini mengusulkan sebuah kerangka untuk mengukur tingkat kegunaan dari situs-situs di universitas Indonesia yang dikembangkan oleh Nielsen’s Framework (2000). Penilaiannya akan dilakukan untuk kriteria learnability, efficiency, memoribility, errors, dan satisfaction. Hasil dari analisa menyatakan bahwa peringkat lima tertinggi website perguruan tinggi yang usable adalah Universitas Indonesia, Universitas Sriwijaya, Universitas Udayana, Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Universitas Katolik Parahayangan, kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan lima nilai akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT) tertinggi adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November dan Universitas Pendidikan Indonesia, sehingga dapat disimpulkan bahwa perguruan tinggi yang mempunyai nilai terbaik dalam penilaian akreditasi BAN-PT tidak serta merta memerlukan peringkat situs terbaik.