ABSTRAK

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berpotensi memberikan keuntungan tinggi dan dapat pula membuat perubahan perekonomian dan perubahan pada suatu negara. TIK yang handal sangat diperlukan untuk meningkatkan rasa percaya diri suatu organisasi dan orang-orangnya dalam menjalankan proses bisnis. Sebuah studi yang dilakukan oleh Harris Interactive, sebuah perusahaan riset pasar, menunjukkan bahwa Chief Information Officer (CIO) kurang percaya diri dalam hal kesiapan menghadapi bencana. Kesiapsiagaan TIK merupakan komponen penting dalam mendukung kesinambungan bisnis. Menurut survey The World Economic Forum's Networked Readiness Index (NRI), penggunaan TIK di Indonesia terus mengalami peningkatan, namun demikian potensi bencana di Indonesia cukup tinggi. Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan TIK perlu dilakukan penilaian terhadap kesiapsiagaan TIK tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk membuat sebuah kerangka kerja penilaian kesiapan TIK untuk mendukung Business Continuity. Penelitian dimulai dengan menetapkan isu yang menjadi perhatian, kemudian mencari model-model yang relevan dan memroses serta menyusunnya menjadi sebuah kerangka kerja penilaian kesiapan TIK. Kerangka kerja yang sudah disusun,diujicobakan pada sebuah studi kasus dengan tujuan untuk memerbaiki kekurangan-kekurangan yang muncul pada saat penggunaan. Hasil penerapan kerangka kerja tersebut membantu menilai tingkat kesiapan TIK dan memudahkan prioritisasi upaya meningkatkan kesiapan TIK dalam menghadapi ancaman gangguan bencana.