ABSTRAK Knowledge Management (KM) menjadi area penting dari sistem informasi. Lebih dari 20 tahun penelitian telah dilakukan dengan melibatkan interdisipliner untuk penerapan yang efektif. KM dianggap mampu menciptakan nilai aset tidak berwujud dari organisasi, dan dimanfaatkan dalam upaya pengambilan keputusan strategis melalui penciptaan pengetahuan. Studi faktor kesuksesan pada organisasi didominasi oleh budaya. Faktor ini dianggap memiliki relevansi yang kuat karena memberikan efek yang berbeda bagi proses dan aktivitas KM. Para praktisi menyadari bahwa pemilik pengetahuan dan budaya organisasi merupakan faktor penentu keberhasilan atau bahkan kegagalan. Di bidang kesehatan, KM telah dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Namun, penerapannya dirasakan masih kurang meyakinkan karena faktor kunci sukses, model, strategi, bahkan definisinya secara universal dinyatakan tidak memiliki standar dan konsensus yang jelas. Pertanyaan tentang bagaimana, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan, harus melalui pemahaman konsep, dan bergantung pada kondisi serta karakter organisasi. Mixed Method Research digunakan untuk merancang Mental Health Knowledge Management (MHKM), dengan Organizational Culture Assessment Instrument, Strength-Weakness-Opportunities-Threat, Internal and External Factors, Importance Performance Analysis, Shannon Entropy, Ethnography, Soft System Methodology, Content Analysis, Interpretive Structural Modeling, dan Triangulation. Pendekatan kualitatif digunakan untuk merancang model, sedangkan kuantitatif dilakukan untuk merekomendasikan strategi. Hasil riset merupakan kebaruan yang memperkaya konsep dan teori, metode, dan praktis di bidang kesehatan jiwa. MHKM didefinisikan sebagai “proses pengelolaan pengetahuan organisasi dengan capture, store, sharing, transfer, dissemination, reuse, update, dan creation, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan jiwa”, dan digambarkan dalam dua model. Setelah itu, komponen struktur disusun dalam tiga lapisan, Organizational Culture, Resources, Enabler pada dasar; Process & Cycle di tengah; dan Goal di atas. Berdasarkan faktor penentu keberhasilan, dan indikator kunci sukses, sepuluh (10) langkah strategi direkomendasikan, seperti halnya kebutuhan sistem fungsional. Kata kunci: Manajemen Pengetahuan, Metode Riset Campuran, Model, Strategi, Faktor Sukses Penting, Sistem Manajemen Pengetahuan, Kesehatan Jiwa