ABSTRAK

Persaingan perusahaan pembiayaan yang begitu ketat serta peluang izin usaha yang diperluas oleh pihak OJK, mendorong perusahaan menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Namun, keterbatasan bujet dan sumber daya yang ada memaksa perusahaan untuk lebih selektif dengan memprioritaskan kebutuhan bisnis melalui aplikasi. Setiap perusahaan memiliki interpretasi yang berbeda-beda tentang aplikasi, sehingga perlu dirumuskan model yang generik dalam pengklasifikasian aplikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan aplikasi pada perusahaan pembiayaan berdasarkan karakteristik masing-masing kuadran strategic grid. Karakteristik masing-masing kuadran dirangkum dari berbagai teori dan praktik. Dari analisis teori dan praktik tentang strategic grid, terdapat 6 karakteristik untuk kuadran key operational, 7 karakteristik untuk kuadran support, 7 karakteristik untuk kuadran strategic, dan 4 karakteristik untuk kuadran high potential. Karakteristik tersebut dituangkan ke dalam pertanyaan kuesioner. Wawancara dan observasi lapangan dilakukan untuk mengkonfirmasi jawaban atas pertanyan yang diberikan. Dari hasil pemetaan 15 aplikasi berdasarkan karakteristik tersebut, diperoleh sebanyak 8 aplikasi di kuadran support, 3 aplikasi di kuadran strategic, 4 aplikasi di kuadran key operational, dan 0 aplikasi di kuadran high potential. Berdasarkan hasil pemetaan bahwa perusahaan pembiayaan di Indonesia sudah tergolong ke dalam era Business Intelligence dimana sistem data warehouse sudah dibangun, alat pendukung untuk kebutuhan analisis data sudah tersedia, dan perusahaan tidak lagi bergantung pada TI untuk menyediakan informasi kepada level eksekutif untuk keperluan strategis.