ABSTRAK
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran penting sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi, penyedia lapangan kerja dan sumber pendapatan utama bagi banyak rumah tangga, khususnya di daerah pedesaan. Pemerintah Indonesia maupun sektor swasta berupaya mengembangkan UMKM dengan cara menyediakan unit pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Namun sejauh ini upaya tersebut belum optimal. Penelitian ini bertujuan membangun Enterprise Architecture (EA) untuk menselaraskan antara bisnis UMKM dan pelayanan TIK yang disediakan. EA adalah instrumen untuk merancang dan membangun sebuah sistem guna keselarasan bisnis dan TIK. Proses penelitian menempuh 5 tahap berikut: (1) Identifikasi elemen-elemen pembangun EA. Pada tahap ini menggunakan teknik co-occurence, Hierarchichal Clustering Analysis (HCA) dan Multi Dimensional Scaling (MDS). (2) Identifikasi komponen dan subkomponen dengan menggunakan metoda fenomenologi (3) Identifikasi kebutuhan (requirement) dan hubungan antar elemen dengan menggunakan metoda fenomenologi (5) Menguji validitas dan bobot subkomponen dengan menggunakan uji mean dan Shannon entropy, serta validasi dari model yang diusulkan bersama kelompok pemangku kepentingan. Penelitian ini mengusulkan tiga elemen yaitu bisnis, pelayanan informasi dan pelayanan TIK. Elemen bisnis terdiri dari empat komponen yaitu organisasi, terdiri dari empat subkomponen yaitu perkumpulan berstatus hukum, email dan website, modal, kerjasama, dan pelatihan; komponen produk terdiri dari harga, desain dan target pasar; komponen manufaktur terdiri dari produksi, teknologi dan kontrol kualitas; komponen budaya terdiri dari percaya dan komitmen. Sementara elemen pelayanan informasi terdiri dari dua komponen yaitu organisasi pelayanan informasi terdiri dari kepemimpinan, penelitian, pelatihan SDM dan kerjasama serta komponen fungsi pelayanan informasi terdiri dari konten, pengemasan, saluran komunikasi dan promosi. Sedangkan elemen pelayanan TIK terdiri dari dua komponen yaitu organisasi pelayanan TIK terdiri dari infrastruktur dasar, kerjasama dan pelatihan SDM serta komponen fungsi pelayanan TIK terdiri dari jasa dan penggerak. Nilai minimal cronbach alpha setiap elemen adalah 0,7. Hal ini menunjukan bahwa reliabilitas data telah memenuhi persyaratan. Pada hasil uji mean menunjukan bahwa nilai setiap subkomponen adalah lebih dari 3.5, ini membuktikan bahwa subkomponen tersebut dibutuhkan dalam bisnis. Sedangkan nilai Shannon entropy menunjukan bobot yang seimbang pada setiap subkomponen. Berdasarkan pada hasil uji validasi bersama pemangku kepentingan, hubungan ketiga elemen didesain dengan memperhatikan karakter pendampingan UMKM di Indonesia yang bersifat sektoral. Adapun kebutuhan setiap elemen adalah sebagai berikut: aspek pendampingan untuk elemen bisnis, aspek sumber daya informasi lokal untuk elemen pelayanan informasi dan 4 aspek yaitu bentuk organisasi, sumber biaya, identifikasi bidang UMKM dan identifikasi program kerja pendampingan yang sedang berjalan untuk elemen pelayanan TIK.
Kata kunci: Enterprise Architecture Framework, elemen bisnis, elemen pelayanan informasi, elemen pelayanan TIK, UMKM.
|
|