ABSTRAK
Nama : Elin Cahyaningsih
Program Studi : Doktor Ilmu Komputer
Judul : Model dan Strategi Penerapan Manajemen Pengetahuan dalam
Pengelolaan Aparatur Sipil Negara di Indonesia.
Manajemen pengetahuan merupakan salah satu strategi organisasi untuk
meningkatkan nilai kompetitif organisasi. Bahkan di beberapa negara model
manajemen pengetahuan telah dikembangkan untuk mendorong terwujudnya
tujuan organisasi. Sejalan dengan amanat Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi dan PERMENPAN&RB No. 20 Tahun
2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi menyatakan bahwa salah satu tujuan
program percepatan reformasi birokrasi adalah peningkatan sumber daya
manuasia yang kompeten dan kompetitif sehingga mendorong peningkatan
pelayanan publik. Manajemen pengetahuan menjadi salah satu langkah strategis
untuk menciptakan hal tersebut didukung oleh PERMENPAN&RB No. 14 Tahun
2011 tentang Implementasi manajemen pengetahuan di Kementerian dan
Lembaga pemerintahan. Pada awal tahun 2014 pemerintah mengeluarkan
Undang-Undang No.5 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) bahwa pengelolaan
(ASN) berubah menjadi berbasiskan kompetensi dan kinerja. Tiga
Kementrian/Lembaga ditunjuk menjadi pengelola ASN (Kemenpan&RB, LAN,
BKN) serta sebuah Komisi Aparatur Sipil Negara bertindak sebagai pengawas.
Manajemen pengetahuan berperan dalam peningkatan koordinasi, komunikasi,
kerjasama dan kolaborasi pelaksanaan pengelolaan ASN.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan model manajemen pengetahuan
yang kemudian disebut NUSANTARA (Government Human Capital Knowledge
Management of Republic Indonesia)). NUSANTARA berperan untuk
mengintegrasikan pengetahuan pengelolaan Aparatur Sipil Negara yang berada di
Kementerian dan Lembaga pengelola ASN ke dalam suatu sistem. Model
NUSANTARA dibangun dengan mengidentifikasi isu strategis penerapan
manajemen pengetahuan dan permasalahan yang terjadi, mengidentifikasi
komponen model manajemen pengetahuan, merumuskan strategi penerapan
model manajemne pengetahuan dan melakukan validasi model tersebut oleh pakar
di bidang pengelolaan ASN. Interview dan survey digunakan dalam pengambilan
data yang digunakan untuk penyusunan model dan strategi penerapan manajemen
pengetahuan bagi pengelola ASN. Cause effect analysis, correspondence analysis,
mixed methods, Pearson correlation analysis, content analysis dan analytical
hierarchy process merupakan metode yang digunakan dalam penyusunan model
NUSANTARA. Strategi penerapan NUSANTARA di susun dengan
menggunakan metode competing value framework, gap analysis dan risk analysis,
sedangkan untuk proses validasi hasil penelitian menggunakan metode triangulasi,
expert judgment, proof of concept dan PRL realiability.
Model manajemen pengetahuan yang dibangun terdiri dari delapan
komponen berupa layer , yaitu 1) visi dan misi; 2) faktor penentu keberhasilan; 3)
mekanisme dan teknologi manajemen pengetahuan; 4) sistem manajemen
pengetahuan; 5) siklus manajemen pengetahuan; 6) proses dan sub proses
manajemen pengetahuan; 7) output dan 8) outcome. Strategi serta roadmap
viii Universitas Indonesia
penerapan manajemen pengetahuan yang terbagi atas: 1) people (6 strategi); 2)
proses (7 strategi) dan 3) teknologi (2 strategi). Serta roadmap strategi yang
terdiri dari : 1) people (31 action plan); 2) process (28 action plan); 3) technology
(4 action plan). Rekomendasi untuk penelitian berikutnya adalah pengembangan
ontologi pengetahuan tentang pengelolaan ASN yang diintegrasikan ke dalam
portal agar data tersebut memiliki makna berdasarkan kesepakatan bersama
(semantic), penyusunan level adopsi model serta rekomendasi peningkatan level
adopsi dan penyusunan metode pengukuran pencapaian action plan dalam
roadmap strategi.
Kata kunci: model manajemen pengetahuan, faktor penentu keberhasilan,
mekanisme dan teknologi manjamen pengetahuan, proses
manajemen pengetahuan, pengetahuan organisasi, pengetahuan
pengelolaan ASN.
|
|