ABSTRAK

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor 01/B/RO/IV/2015/01 tentang Rencana Strategis Kemlu Tahun 2015 – 2019 mengambil bagian dalam pelaksanaan reformasi birokrasi yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi. Menteri Luar Negeri menyebutkan contoh pemanfaatan teknologi informasi di Kemlu adalah penggunaan perangkat lunak untuk mendukung tugas Kemlu dalam pencapaian prioritas politik luar negeri. Pentingnya peranan perangkat lunak di Kemlu menyebabkan perlunya prosedur baku dalam pengembangan perangkat lunak. Sebelum menyusun prosedur tersebut, metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan perlu ditentukan terlebih dahulu. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk menentukan metode yang paling sesuai untuk pengembangan perangkat lunak di Kemlu. Penentuan metode pengembangan perangkat lunak untuk Kemlu pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). Variabel yang digunakan untuk menentukan metode pengembangan perangkat lunak untuk Kemlu terdiri dari kriteria dan subkriteria yang mencakup faktor personil, requirement, aplikasi, organisasi, bisnis, operasional, dan teknologi, serta alternatif pilihan metode pengembangan aplikasi yang terdiri dari waterfall, incremental, prototyping, extreme programming, scrum, dan rational unified process. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa metode yang paling sesuai untuk pengembangan perangkat lunak di Kemlu adalah prototyping.