ABSTRAK

Penerapan tata kelola Teknologi Informasi (TI) yang baik mempunyai pengaruh langsung terhadap performa suatu organisasi. Salah satu metode untuk mengetahui penerapan tata kelola TI di organisasi adalah dengan melakukan audit tingkat kematangan TI menggunakan COBIT. Berdasarkan hasil penilaian audit tingkat kematangan TI di Perum Perhutani diketahui bahwa penerapan tata kelola TI di Perum Perhutani belum sesuai dengan tingkat kematangan TI BUMN yang diharapkan oleh Kementerian BUMN berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor 2 Tahun 2013 tentang Panduan Penyusunan Pengelolaan Teknologi Informasi Badan Usaha Milik Negara. Dengan nilai tingkat kematangan TI saat ini, TI belum mampu berperan untuk meningkatkan kinerja bisnis Perum Perhutani. Meningkatnya biaya operasional dan investasi TI pada tahun 2015 ternyata tidak meningkatkan laba dan pendapatan Perum Perhutani pada tahun 2015. Berdasarkan hasil audit tingkat kematangan TI di Perum Perhutani, salah satu faktor penyebab tingkat kematangan TI masih rendah karena ada beberapa fungsi TI yang belum ada pada struktur organisasi TI saat ini. Berdasarkan kerangka kerja COBIT 5, ada 26 fungsi tingkat jabatan TI yang harus ada dalam organisasi. Perum Perhutani baru memiliki 14 fungsi tingkat jabatan TI COBIT 5 di struktur organisasi TI saat ini. Penelitian ini bertujuan merancang struktur organisasi TI di Perum Perhutani untuk meningkatkan nilai tingkat kematangan TI. Perancangan struktur organisasi TI menggunakan model struktur organisasi COBIT 5. COBIT 5 digunakan dalam penelitian ini karena menyediakan referensi struktur organisasi TI yang dibutuhkan oleh Perum Perhutani. Untuk mengetahui kebutuhan TI di Perum Pehutani, peneliti menggunakan Critical Success Factor (CSF). Dengan menggunakan CSF dapat diketahui kebutuhan TI yang mendukung tercapainya rencana strategis Perum Perhutani. Untuk menghitung nilai manfaat dari perancangan struktur organisasi TI, digunakan Generic IS/IT Business Value Category. Penggunaan Generic IS/IT Business Value Category memberikan cara untuk mengidentifikasi manfaat SI/TI dari kategori-kategori yang sudah disediakan. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan kewenangan pimpinan tertinggi TI di Perum Perhutani menjadi Asisten Direktur TI. Selain itu terdapat beberapa penambahan fungsi TI baru yang sebelumnya belum terdapat pada struktur organisasi TI Perum Perhutani. Perubahan struktur organisasi TI Perum Perhutani akan memberikan manfaat bagi Perum Perhutani yaitu mengurangi risiko kehilangan aset tanaman, mengurangi biaya kegiatan monitoring evaluasi sumber daya hutan, dan menambah pendapatan dengan meningkatkan kepercayaan pelanggan pada industri kayu