Location-based emergency service atau layanan darurat berbasis lokasi merupakan suatu layanan yang mampu mengirimkan informasi darurat, termasuk informasi lokasi, kepada kerabat terdekat ketika dalam situasi darurat. Walaupun jenis aplikasi ini dapat memberikan manfaat dalam menjaga keamanan pribadi, tetapi tingkat penerimaan jika dilihat dari pengetahuan faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan untuk menggunakan jenis aplikasi tersebut masih minim. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat untuk menggunakan aplikasi mobile berbasis lokasi dalam keadaan darurat. The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) digunakan sebagai teori dasar dengan menambahkan variabel kepercayaan (trust), isu privasi (privacy concern) dan ketakutan akan tindak kriminalitas (fear of crime). Objek penelitian yang dijadikan sebagai studi kasus adalah aplikasi X-Igent Panic Button. Diantaranya terkumpul 348 data responden sebagai sampel penelitian ini. Data dianalisis dengan menggunakan metode structural equation modelling (SEM) berbasis kovariansi dengan bantuan tools AMOS 22.0. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat untuk menggunakan aplikasi mobile berbasis lokasi adalah ekspektasi kinerja (performance expectancy), kepercayaan (trust) terhadap layanan atau penyedia layanan, pengaruh sosial (social influence), ketakutan terhadap tindak kriminal (fear of crime) dan isu privasi terhadap pengumpulan informasi (privacy concern collection). Faktor-faktor tersebut menjadi prediktor dari minat (behavioural intention) dengan menjelaskan sekitar 60,5% dari total variasi. Selain itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa kepercayaan (trust) terhadap layanan atau penyedia layanan memiliki pengaruh positif paling besar terhadap minat dalam menggunakan aplikasi mobile berbasis lokasi dalam keadaan darurat.
|
|