Manajemen kepegawaian merupakan kegiatan pengelolaan kepegawaian mulai perencanaan pegawai sampai dengan pegawai pensiun. Pelaksanaan pengelolaan manajemen kepegawaian Kementerian Ketenagakerjaan saat ini belum optimal. Masih sering terjadi keterlambatan dalam pembuatan SK kenaikan pangkat dan SK kenaikan gaji berkala, sering terjadinya kesalahan dalam pembuatan SK, sulitnya membuat laporan tentang data-data kepegawaian. Untuk menyelesaikan masalah tersebut perlu adanya Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian. Selain menyelesaikan masalah, Sistem Informasi Kepegawaian juga mampu meraih peluang dengan memberikan nilai tambah yaitu update data kepegawaian menjadi lebih mudah dan proses pelayanan kepegawaian dapat menjadi lebih efisien. Tahapan perancangan sistem informasi kepegawaian menggunakan tahapan pengembangan metodologi Waterfall. Untuk menentukan layak tidaknya perancangan tersebut, dilakukan analisis kelayakan yang mencakup kelayakan teknis, kelayakan ekonomi dan kelayakan organisasi. Berdasarkan analisis kelayakan, proyek perancangan sistem informasi kepegawaian layak dikerjakan. Untuk menggambarkan sistem yang sudah ada (as-is system) dan sistem informasi kepegawaian (to-be system) digunakan pemodelan UML (Unified Modelling Language) yang meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, state chart mechine diagram, class diagram dan deployment diagram. Manfaat sistem informasi kepegawaian terdiri dari 3 kategori yakni Business Process Automation (BPA), Business Process Improvement (BPI) dan Business Process Reengineering (BPR). Rancangan Sistem Informasi Kepegawaian yang dihasilkan dibagi dalam 6 modul subsistem, yaitu modul login, modul master data, modul data pegawai, modul proses kepegawaian, modul pengguna dan modul laporan.