Musik yang orisinil dan dapat diterima masyarakat umum hanya dapat dihasilkan oleh pencipta yang memiliki kreatifitas dan didasari oleh budaya serta aspek-aspek psikologis seperti emosi, pengalaman masa lalu, kognisi dan sebagainya. Suatu alternatif agar komputer dapat menghasilkan komposisi musik baru adalah penerapan model dari keadaan mental manusia dalam proses penciptaan musik. Model dari mental manusia harus memiliki kemampuan untuk mendapatkan batasan dari distribusi pola yang ada dilingkungannya, mampu belajar dan adaptasi serta memiliki emosi yang menentukan perilakunya. Dengan menerapkan model seperti ini untuk menghasilkan karya musik, diharapkan sifat dari hasil karyanya mendekati atau menyerupai sifat hasil karya manusia. Model-model mental yang sudah ada selama ini dapat digunakan untuk membuat sistem pembangkit musik dengan komputer, tetapi perlu beberapa modifikasi dan interprestasi, agar semua aspek-aspek dari mental manusia dapat digunakan. Suatu alternatif modifikasi dari gabungan beberapa model-model mental manusia adalah model specialist demons bertingkat dengan penyebaran fungsi supervisor. Dari karakteristiknya model ini mempunyai perilaku tersendiri dalam mengahasilkan karya musik. Hasil dari model ini tidak dapat langsung diukur secara kuantitatif tetapi harus secara kualitatif dan sesuai dengan selera masing-masing.