Pemrograman berorientasi objek adalah pendekatan pemrograman yang relatif baru dan berbeda dengan pendekatan pemrograman prosedural yang sudah digunakan selama ini. Sebagai suatu pendekatan yang relatif baru, beberapa aspek dalam pemrograman berorientasi objek masih diperdebatkan. Salah satunya adalah penerapan pewarisan jamak untuk pengimplementasian objek-objek yang mempunyai abstraksi jamak. Beberapa ahli memberikan pendapat bahwa penerapan pewarisan jamak memberikan hasil lebih baik daripada pendekatan substitusi, sedangkan sebagian lain menentang penernapan pewarisan jamak karena pewarisan jamak dapat menimbulakan masalah dan masih ada pendekatan substitusi yang lebih mudah dan aman. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah keunggulan-keunggulan penerapan pewarisan jamak dalam pengimplementasikan objek-objek yang mempunyai abstraksi jamak. Pendekatan yang dilakukan adalah membandingkan antara penerapan pewarisan jamak dan penerapan pewarisan tunggal yang dikombinasikan dengan asosiasi dalam pengembangan perangkat lunak. Perbandingan ditinjau dari tiga buah tolok ukur, yaitu: kemudahan pemeliharaan, penggunaan kembali program dan keandalan. Ketiga tolok ukur tersebut merupakan faktor penting pada penggunaan pemrograman berorientasi objek. Perangkat lunak yang dibahas sebagai kasus adalah RaRaS (Rapid prototyping tool for Real-time System development), perangkat lunak pendukung yang ditujukan untuk membantu perancang sistem waktu-nyata menganalisis dan mengevaluasi rancangannya dengan menggunakan teknik simulasi waktu diskrit. RaRaS dikembangkan oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Penelitian ini lebih difokuskan pada perbandingan pengimplementasian skema transformasi metodologi Ward&Mellor RasRas. Pada akhir penelitian ini akan dapat dilihat perbandingan antara pengimplementasian skema transformasi RaRas dengan menggunakan pewarisan jamak dan dengan menggunakan kombinasi asosiasi dan pewarisan tunggal.