Dalam era informasi saat ini, data menjadi sumber daya yang vital dan menjadi kebutuhan yang memasuki level sangat penting untuk organisasi. Data yang berkualitas baik akan menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk kemajuan organisasi. Data profil pelanggan berdasarkan aktifitas digitalnya atau dikenal dengan broadband customer profile (BCP) merupakan salah satu strategi Telkomsel untuk menciptakan peluang baru dalam rangka meningkatkan revenue. Dengan berjalannya platform BCP selama dua tahun lebih, data BCP mempunyai kondisi kualitas data yang rendah. Hal ini menjadi perhatian manajemen mengingat pentingnya data ini, sehingga dibutuhkan pengelolaan kualitas data yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi strategi data quality management untuk meningkatkan kualitas data berdasarkan penilaian tingkat kematangan pengelolaan kualitas data menggunakan Data Quality Framework dari David Loshin, praktik manajemen kualitas data Data Management Body of Knowledge (DMBOK) dari DAMA institute, dan Big Data Quality Assessment dari Cai dan Zhu. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara ke tiga orang narasumber di bagian pengelolaan data BCP dan data governance di PT. Telkomsel, hasil yang didapatkan dari wawancara diolah dengan menggunakan metode data reduction dan data coding. Tingkat kematangan kualitas data diperoleh secara umum berada pada level 2 (repeatable). Berdasarkan beberapa kesenjangan dari harapan yang ada, diperlukan strategi untuk meningkatkan kualitas data dari aktivitas manajemen kualitas data DMBOK. Rekomendasi strategi yang dihasilkan, yaitu: pertemuan komite DG secara berkala, evaluasi peran data steward, sosialisasi KD DG secara berkala untuk promosi data quality awareness, penambahan informasi kebutuhan secara detail dan analisis dampak bisnis di dokumen request report/data, penerapan master data management dan metadata management, penambahan proses validasi dan prosedur pemeriksaan data untuk tiap dimensi kualitas data, menetapkan SLA kualitas data, evaluasi kinerja incident tracking system, laporan kualitas data secara berkala, dan evaluasi pengelolaan data secara regular.