PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki 54 anak perusahaan di dalam negeri, satu anak perusahaan di luar negeri, dan beberapa mitra/afiliasi. PHE memiliki kepentingan untuk melakukan evaluasi dan analisis terhadap informasi dari anakanak perusahaannya untuk kepentingan analisis investasi dan kinerja pencapaian target produksi. PHE WMO dan PHE ONWJ merupakan anak-anak perusahaan PHE dimana PHE memiliki Participating Interest terbesar dan merupakan operator. Saat ini data dan aplikasi anak-anak perusahaan PHE, termasuk PHE WMO dan PHE ONWJ belum terstandardisasi. Hal ini mengakibatkan sulitnya konsolidasi dan pelaporan informasi dari anak-anak perusahaan PHE ke induk perusahaannya. Selain itu, biaya untuk pengelolaan data dan aplikasi di PHE dan AP PHE, termasuk biaya untuk lisensi, support, dan modifikasi aplikasi, menjadi semakin tinggi, seiring dengan bertambahnya jumlah aplikasi di PHE dan AP PHE. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan Information System Architecture sebagai bagian dari penyusunan Enterprise Architecture PHE WMO dan PHE ONWJ. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan paradigma interpretivism. Data dikumpulkan dengan menggunakan pendekatan wawancara kualitatif, diskusi kelompok terarah, serta pengumpulan dan pemeriksaan materi dan artefak berupa dokumen perusahaan yang berhubungan dengan kondisi arsitektur perusahaan saat ini. Sedangkan pengolahan dan analisis data dilakukan dengan Thematic Analysis. Pembangunan Information System Architecture dilakukan dengan mengacu pada framework TOGAF. Hasil dari penelitian ini adalah Information System Architecture PHE WMO dan PHE ONWJ yang terdiri dari Prinsip-Prinsip Arsitektur, Pemetaan Stakeholder, Visi Arsitektur, Arsitektur Bisnis, Arsitektur Aplikasi, Arsitektur Data, Solusi Arsitektur, dan Rencana Migrasi. Information System Architecture yang dihasilkan dalam penelitian ini menjadi panduan dalam melakukan standardisasi serta integrasi data dan aplikasi di PHE WMO dan PHE ONWJ. Hal ini untuk menghindari pengembangan aplikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan proses bisnis.