Ditengah ketatnya persaingan industri perbankan dan tantangan perekonomian yang penuh ketidakpastian, perbankan harus mampu mencari strategi untuk bertahan sambil terus-menerus berinovasi terhadap berbagai produk dan layanannya. Service Oriented Architecture (SOA) sebagai salah satu konsep yang bisa menjawab tantangan tersebut telah hadir di Bank Muamalat Indonesia sejak tahun 2014. Dalam penerapannya sejauh ini, pendekatan pembangunan SOA yang per proyek menyebabkan populasi servis terus bertambah namun nilai tambah yang dimiliki oleh SOA kurang tercapai. Sedangkan posisi SOA semakin strategis karena sudah menopang operasional Bank. Dibutuhkan suatu mekanisme evaluasi untuk memperbaiki kondisi yang ada. Oracle SOA Maturity Model hadir sebagai solusi untuk mengevaluasi penerapan SOA dan memberikan langkah rekomendasi untuk perbaikan proses untuk peningkatan kematangannya. Dengan metode wawancara dan dipandu dengan karakteristik domain di setiap tingkat kematangan, diketahui tingkat kematangan SOA di BMI berada pada tingkat 2 (systematic). Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi aktifitas remediasi pada ke 8 domain yang ada. namun prioritas rekomendasi aktifitas remediasi diberikan kepada 2 domain terendah, yaitu domain proyek dan domain tata kelola.
|
|