ABSTRAK
Perangkat lunak merupakan hal abstrak dengan karakteristik yang unik. Proses perangkat lunak memainkan peranan penting dalam menghadapi kompleksitas yang ada dalam pengembangan perangkat lunak. Dalam lingkungan proyek, proses membantu perbaikan dalam memberikan perangkat lunak yang berkualitas tinggi dalam waktu dan biaya yang tepat. Proses yang dipilih organisasi untuk mengembangkan perangkat lunak perlu dievaluasi agar dapat menjadi lebih baik. Dalam konteks ini, kematangan proses merupakan salah satu area perbaikan yang penting.
Penelitian ini melakukan penilaian terhadap kematangan proses Scrum dalam lingkungan proyek dalam organisasi pengembang perangkat lunak dengan studi kasus PT. Badr Interactive. Penilaian proses dilakukan menggunakan Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement (SCAMPI) kelas C berbasis Scrum Maturity Model yang sudah diperbarui. Dari hasil penilaian, rekomendasi perbaikan disusun berdasarkan Lewin’s Force Field Model dalam manajemen perubahan untuk membantu implementasi proses Scrum di proyek menjadi lebih baik lagi dan meningkatkan kemungkinan tingkat kesuksesan proyek di organisasi.
Hasil penilaian menggunakan Scrum Maturity Model level 2 dan level 3 memperlihatkan PT. Badr Interactive mendapatkan level kematangan 1 dengan nilai pencapaian sebesar 89.58% (Fully Achieved) untuk area tujuan 2.1 Basic Scrum Management, 85.71% (Largely Achieved) untuk area tujuan 2.2 Software Requirements Engineering, 88.89% (Fully Achieved) untuk area tujuan 3.1 Customer Relationship Management, dan 60.52% (Largely Achieved) untuk area tujuan 3.2 Iteration Management. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, 16 rekomendasi perbaikan dibuat untuk mencapai kematangan proses Scrum yang lebih tinggi berdasarkan Scrum Maturity Model di proyek perangkat lunak lain berikutnya.
|