Citra inderaja memegang peranan yang cukup penting dalam sebuah Sistem Informasi Geografis. Citra inderaja adalah citra yang diperoleh melalui sistem penginderaan jauh dan dapat berbentuk citra optik (sensor pasif) atau citra radar (sensor aktif). Klasifikasi terhadap kedua bentuk citra ini telah banyak dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satu ciri yang dapat digunakan dalam klasifikasi citra inderaja adalah ciri tektur. Model ciri tektur yang telah diakui sebagai model yang ampuh dan akurat adalah model matriks Co-occurrence. Pada penelitian ciri tektur selanjutnya, Carr dan Miranda [CAR98] menggunakan model lain yaitu model semivariogram dalam melakukan klasifikasi terhadap citra inderaja dan membandingkannya dengan model matriks co-coccurrence. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa model semivariogram memberikan akurasi yang lebih baik dibanding model matriks co-occurrence untuk citra radar dan sebaliknya untuk citra optik. Tugas akhir ini berjuan meneliti lebih lanjut model semivariogram dan model matriks co-occurrence untuk klasifikasi citra inderaja. Metod e klasifikasi yang digunakan adalah minimum distance dan Gaussian maximum likelihood.