ABSTRAK

Balai Kalibrasi merupakan unit pelaksana teknis dibawah Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu yang memberikan pelayanan jasa kalibrasi ulang peralatan ukur industri. Dalam melaksanakan pelayanan publik, Balai Kalibrasi mempunyai sasaran mutu ketepatan waktu penyelesaian kalibrasi sesuai dengan standar layanan yang diharapkan pencapaiannya memenuhi 70%. Dari hasil pemantauan sasaran mutu Desember 2016 sampai dengan Agustus 2017 diperoleh bahwa sasaran mutu tersebut tidak tercapai yaitu rata-rata sebesar 48.33%. Salah satu penyebabnya adalah proses bisnis yang belum terotomasi. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem informasi yang dapat memotong waktu pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model konseptual yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menghasilkan solusi perbaikan terhadap permasalahan secara holistik dan memberikan rekomendasi kebutuhan fungsional sistem informasi yang dapat dikembangkan untuk memperlancar proses bisnis di Balai Kalibrasi. Tahapan penelitian ini menggunakan 3 dari 4 tahap pada Soft System Methodology (SSM) dan UML (Unified Modeling Language) untuk merepresentasikan kebutuhan fungsional sistem informasi yang dihasilkan. Penelitian ini menghasilkan empat belas aktivitas pada model konseptual, tiga puluh enam kebutuhan fungsional sistem informasi dan tiga puluh enam use case pada use case diagram