ABSTRAK
Nama : Bayu Tenoyo
Program Studi : Doktor Ilmu Komputer
Judul : Diagram Navigasi dan Software Team Member Mental Modeler sebagai Komponen Software Comprehension untuk Mendukung Reverse Engineering
Pembimbing : Dr. Ir. Petrus Mursanto, M.Sc.
Harry Budi Santoso, S.Kom., M.Kom., Ph.D.,
Diagram navigasi dan software team member mental modeler merupakan dua buah komponen dari sebuah software comprehension yang didisain sebagai bagian dari reverse engineering layer. Diagram navigasi merupakan sebuah skema yang digunakan sebagai alat bantu membangun artifact dalam software engineering. Software team member mental modeler merupakan alat bantu untuk menangkap mental model anggota tim sebagai acuan pengembangan diagram navigasi. Diagram navigasi dan software team member mental modeler merupakan bagian dari usulan atas solusi permasalahan dalam reverse engineering, yaitu: aplikasi yang kompleks karena besarnya ukuran, penggunaan notasi yang perlu pemahaman terlebih dahulu, dan penentuan artifak mana yang harus dipelajari terlebih dahulu. Penggunaan diagram navigasi dan software team member mental modeler dalam operasional perusahaan (reverse engineering) dilakukan secara bersamaan. Disain diagram navigasi dan investigasi manfaat dilakukan dengan menggunakan metode penelitian empiris. Dari bukti empiris yang diperoleh, diagram navigasi memberikan keuntungan sebagai berikut: membantu menyelesaikan target artifact, membantu meningkatkan produktifitas berdasarkan kondisi tertentu, dan membantu mengenali mental model (role / individual dan entitas yang dihasilkan – aktifitas yang dilakukan) dari subyek penelitian. Bukti empiris dibangun dengan pendekatan case-based, wawancara, dan eksperimen. Dari eksperimen yang sudah dilakukan, rata-rata subject memberikan deskripsi pada node yang ada 20%, penambahan node 20 %, dan 60 % berupa node yang diberikan oleh comprehension system. Personalisasi tersebut merupakan bukti adanya interaksi antara diagram navigasi dengan subject. Diagram navigasi meningkatkan produktifitas ditunjukkan dalam pembandingan dua buah treatments yang berbeda, yaitu rata-rata jumlah konsep yang dihasilkan dengan diagram navigasi sebanyak 8.8 classes dengan waktu pengerjaan 30’ (total waktu eksperimen 110’ termasuk waktu personalisasi diagram navigasi), sedangkan tanpa diagram navigasi rata-rata jumlah konsep yang dihasilkan sebanyak 8.6 classes dengan waktu pengerjaan 50’. Variabilitas produk (konsep class-attribute-method) lebih rendah dan meningkatkan kemudahan integrasi dalam pengembangan artifact yang memerlukan tim. Variabilitas produk yang lebih rendah juga membantu tim pengembangan untuk fokus pada classes tertentu saja.
Kata kunci: mental model, software team member mental model modeler, student mental model modeler; metode pengembangan artifak; sistem pemahaman; metode penelitian empiris; diagram navigasi, reverse engineering, rekayasa perangkat lunak.
|
|