ABSTRAK

Masalah GCD polinomial adalah masalah yang mendasar dalam dunia manipulasi aljabar. Karena keterbatasan Algoritma Euclid dalam menghitung GCD, maka timbul vasiasi-vasiasi algoritma Euclid. Salah satu variasi adalah dengan mentransformasikan masalah GCD ke dalam domain yang lebih sederhana, lalu menyelesaikan masalah dalam domain tersebut, dan selanjutnya mengangkat solusi tadi ke domain asalnya. Metode rduksi masalah yang banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam domain aljabar tertentu adalah melakukan homomorfisme. Sedang untuk mengangkat solusi, metode yang telah alam dikenal adalah dengan menggunakan Algoritma Chinese Remainder. Selanjutnya dikenal metode lain untuk melakukan lifting solusi, yitu metode Hensel lifting. Perbedaan keduanya terletak pada jumlah peta solulusi yang dibutuhkan untuk dapat merekonstruksi dalam domain aslinya. Chinese Remainder membutuhkan beberapa peta solusi, sedang metode Hensel Lifting hanya membutuhkan satu peta solusi. Pada tugas akhir ini penulis menjabarkan, mengimplementasikan dan membandingkan kedua metode tersebut untuk menyelesaikan masalah komputasi GCD polinomial satu perubah. Keseluruhan algoritma yang dipakai dalam tugas akhir ini, diimplementasikan dlaam sistem komputasi aljabar Maple V release 5.1. Hasil uji coba implementasi pada PC dengan prosesor Pentium 400 MHz (RAM 64 MB) dan sistem operasi Windows 98 untuk polinomial-polinomial satu peubah, yang didapat secara random, menunjukkan kinerja metode lifting berbasis Chinese Remainder lebih efisien dibandingkan metode Hensel lifting dalam menyelesaikan masalah komputasi GCD polinomial satu perubah.