ABSTRAK
Nama : Arif Budiman Program Studi : Sistem Informasi Judul : Pengukuran Tingkat Kematangan Proses Pengembangan Game pada Studio Game Mikro Menggunakan Framework Digital Game Maturity Model: Studi Kasus PT. XYZ Pembimbing : Dr. Ir. Eko Kuswardono Budiardjo M.Sc. & Daya Adianto S.Kom., M.Kom.
ASEAN memiliki Visi 2020 yang mengharuskan persaingan industri secara global, salah satu industri yang akan bersaing adalah industri kreatif. Salah satu industri kreatif tersebut adalah industri permainan. Menurut MDEC, kelemahan industri permainan Indonesia terletak pada kurang terjadinya simbiosis antara perusahaan game dan institusi pendidikan tinggi setempat untuk meningkatkan standar game yang dihasilkan. Permasalahan tersebut berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang memahami teknik pengembangan terkini (state-of-the-art) dalam pengembangan game. Semua permasalahan tersebut berkontribusi terhadap tantangan yang harus dihadapi agar Indonesia dapat bersaing di pasar global. Maka dari itu dibutuhkan kolaborasi antara pelaku industri permainan dengan akademisi demi peningkatan standar kualitas industri permainan Indonesia. Salah satunya dengan implementasi pengukuran tingkat kematangan dengan menggunakan framework Digital Game Maturity Model (DGMM). Dengan mengetahui tingkat kematangan, organisasi dapat mengetahui area proses apa dalam keseluruhan proses pengembangan game yang perlu diperbaiki sebagai dasar dari persiapan untuk menghadapi persaingan global. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan mengimplementasi pengukuran yang menggunakan framework DGMM ini pada PT.XYZ yang merupakan perusahaan pengembangan game yang memiliki ukuran mikro sebagai representasi perusahaan pengembangan game Indonesia skala mikro. Kemudian, hasil yang didapatkan bahwa perusahaan dengan ukuran mikro PT. XYZ tidak dapat diidentifikasi tingkat kematangannya, karena beberapa faktor, salah satu faktornya ada kurangnya pemahaman tentang pengembangan game. Dengan demikian, pengukuran dengan framework DGMM yang penulis pakai sekarang kurang cocok untuk dipakai pada industri permainan Indonesia khususnya pada perusahaan dengan ukuran mikro sehingga perlu adanya penyesuaian dengan framework DGMM agar dapat lebih akurat dalam mengukur tingkat kematangan perusahaan seperti PT. XYZ.
Kata kunci: maturity model, tingkat kematangan studio game, Digital Game Maturity Model, pengembangan game
|
|