ABSTRAK
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi memiliki ekspektasi untuk dapat menjadi Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE). Namun realitanya hingga saat ini BPPT belum dapat mendaftarkan diri pada Kementerian Komunikasi dan Informatika, dikarenakan BPPT belum dapat memenuhi kelengkapan persyaratan untuk dapat menjadi PSrE di Indonesia. Dengan menjadi PSrE yang secara resmi berinduk pada Kementerian Komunikasi dan Informatika, maka akan meningkatkan kepercayaan para calon mitra terhadap layanan BPPT. Dari keseluruhan persyaratan, dipilih perancangan Disaster Recovery Plan (DRP) sebagai topik penelitian dikarenakan PSrE BPPT belum memiliki dokumen DRP yang merupakan panduan bagi PSrE dalam menghadapi berbagai kemungkinan bencana/insiden. Penelitian yang dilakukan bersifat kualitatif dengan menggunakan metodologi studi kasus dan action research. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, studi dokumen dan Focus Group Discussion. Tahapan penyusunan meliputi penilaian risiko, analisis dampak bisnis, analisis RTO dan RPO, penentuan jenis lokasi alternatif dan pembentukan tim pemulihan bencana. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan dokumen DRP yang sesuai untuk organisasi PSrE BPPT.
|