ABSTRAK
Salah satu tujuan dari penelitian Jaringan Saraf Tiruan adalah untuk meningkatkan kemampuan pengenalan serta mempercepat waktu pelatihan jaringan. Untuk mencapai hal tersebut, salah satu pemikiran yang muncul adalah mengkombinasikan dua tipe pelatihan pada jaringan saraf tiruan yaitu pelatihan dengan pengarahan dan pelatihan tanpa pengarahan. Pelatihan dengan pengarahan adalahpelatihan yang mempunyai kemampuan generalisasi yang baik dan waktu pelatihan yang singkat. Salah satu jaringan saraf yang mengkombinasikan dua tipe pelatihan ini adalah jaringan saraf hibrida PB-SKNC. Dalam jaringan saraf PB-SKNC ini, jaringan saraf swa-organisasi dalam proses pelatihannya, menggunakan tabel sejarah kemenangan neuron cluster. Berdasarkan tabel ini, akan dihapus neuro cluster yang memiliki probabilitas kemenangan rendah serta akan dibentuk neuron cluster yang memiliki probalitas kemenangan rendah serta akan dibentuk neuron cluster yang memiliki probalibilitas kemenangan rendah serta akan dibentuk neuron cluster yang memiliki probabilitas kemenangan tinggi. Dengan ini diharapkan semua neuron cluster akan dapat merepresentasikan data masukan dengan baik. Jika neuron cluster dapat merepresentasikan data masukan data masukan dengan baik, maka proses pelatihan dengan pengarahan yaitu dengan menggunakan pelatihan propagasi balik, akan dapat berjalan dengan lebih singkat. Jaringan saraf hibrida PB-SKNC digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap data aroma. Data aroma yang digunakan terdiri dari dari 2 macam yaitu data aroma 2 dan data aroma 3 campuran. Aroma 2 campuran terdiri dari 3 jenis aroma jeruk, kenanga dan mawar yang masing-masing dicampur dengan beberapa tingkat kadar alkohol. Aroma 3 campuran terdiri dari aroma jeruk-kenanga, jeruk-mawar, serta mawar kenanga yang masing-masing dicampur dengan beberapa tingkat kadar alkohol. Setiap kadar akohol dalam masing-masing campuran aroma menentukan pola dari aroma. Agar jaringan saraf PB-SKNC dapat berfungsi secara optimal maka diperlukan parameter pelatihan yang tepat. Penentuan parameter yang tepat didasarkan pada percobaan-percobaan yang dilakukan pada jaraingan, karena belum ada rumusan yang baku mengenai penentuan parameter untuk pelatihan jaringan saraf PB-SKNC. Dari percobaan-percobaan yang dilakukan pula dapat diketahui bahwa jaringan hibrida PB-SKNC dapat mengenali data aroma 2 campuran dengan baik. Namun untuk data aroma 3 campuran jaringan hibrida PB-SKNC tidak dapat mengenalinya dengan baik. Dapat diketahui pula bahwa kemampuan pengenalan jaringan juga tergantung pada jumlah pola yang harus dikenal dan jumlah sensor yang digunakan. Semakin banyak sensor yang digunakan dan semakin sedikit pula yang harus dikenali umumnya hasilnya akan makin baik pula.
|