ABSTRAK

Salah satu tujuan penelitian terhadap optimasi jaringan saraf tiruan adalah untuk mendapatkan ukuran jaringan optimal dengan kemampuan pengenalan minimal sama dengan jaringan aslinya. Jaringan saraf hibrida adalah penggabungan jaringan saraf tiruan swa-organisasi adaptif dengan jaringan saraf tiruan supervisi. Jaringan swa-organisasi adaptif adalah modifikasi dari jaringan swa-organisasi standar yang bertujuan untuk membuat jaringan mampu beradaptasi dengan pola masukan baru. Dengan demikian, kemampuan mengelompokkan data (klustering akan menjadi lebih baik dalam waktu yang singkat. Jaringan supervisi adalah modifikasi dari jaringan propagasi baik dengan menambahkan mekanisme swa-organisasi standar pada lapis pertama yang bertujuan mempersingkat waktu pelatihan dan mengarahkan pelatihan jaringan sesuai dengan target. Pengujian jaringan saraf tiruan hibrida pada pengenalan aroma martha tilaar dan alkohol empat sensor menunjukkan hasil yang baik. Namun demikian, pada kasus delapan sensor, kinerja jaringan menurun dratis dan ukuran jaringan menjadi besar akibat pembentukan kluster-kluster kosong. Salah satu metode optimasi jaringan dengan solusi global adalah algoritma genetika. Algoritma genetika bertujuaan untuk memangkas kluster-kluster kosong yang tidak diperlukan. Dengan demikian, ukuran jaringan menjadi optimal dengan kemampuan pengenalan minimal sama dengan jaringan aslinya.