Potensi penggunaan media sosial dan kegiatan e-commerce di Indonesia saat ini sangat besar,
namun sayangnya hal ini memberikan dampak negatif terhadap impor Indonesia karena
banyaknya produk asing yang diperjualbelikan sehingga mempengaruhi jumlah impor di
Indonesia yang dapat memperburuk perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari Badan
Pusat Statistik periode tahun 2015-2018 menunjukkan bahwa jumlah impor barang konsumsi
yang dilakukan terus mengalami peningkatan. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai
salah satu bentuk bisnis yang menyediakan produk asli Indonesia memiliki peran besar dalam
pertumbuhan ekonomi. Namun masih banyak yang belum berjualan secara daring sehingga
pasar daring lebih banyak dimanfaatkan oleh produk asing. Jika masalah ini tidak diselesaikan
akan berdampak pada peningkatan impor barang konsumsi yang terjadi karena transaksi ecommerce.
Perlu ditemukan cara untuk dapat meningkatkan standar UMKM dalam kegiatan ecommerce.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan faktor yang mempengaruhi
adopsi e-marketplace dan Instagram dalam berjualan secara daring karena kedua media ini
memiliki potensi pengguna yang besar dan digunakan sebagai media berjualan, kemudian
memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan UMKM berdasarkan hasil dari penelitian agar
dapat meningkatkan peran UMKM untuk berjualan secara daring. Penelitian ini membangun
model penelitian berdasarkan teori Technology-Organization-Environment (TOE) penelitian
sebelumnya. Metode pengolahan data yang digunakan terhadap model tersebut adalah PLSSEM
dan t-test dengan pendekatan kuantitatif yang didapatkan melalui kuesioner dan kualitatif
melalui wawancara dengan pelaku UMKM di Indoensia yang telah menggunakan e-marketplace
dan Instagram. Pertama, Teknik pengolahan data PLS-SEM digunakan untuk mengetahui faktor
yang mempengaruhi adopsi e-marketplace dan Instagram. Kemudian dilakukan uji t-test untuk
mengetahui perbedaan yang ada pada faktor-faktor adopsi e-marketplace dan Instagram.
Selanjutnya dilakukan analisis dari hasi uji yang dilakukan. Uji PLS-SEM menunjukkan faktor
yang mempengaruhi adopsi e-marketplace adalah Competitive Pressure, Financial Resources,
Perceived Risk, dan Top Management Support. Sedangkan faktor yang mempengaruhi adopsi
Instagram adalah Competitive Pressure, Perceived Benefit, Top Management Support, dan
Vendor Support. Uji t-test yang mengukur perbedaan adopsi e-marketplace dan Instagram oleh
UMKM menunjukkan perbedaan yang signifikan pada faktor Customer Pressure, Financial
Resource, Perceived Risk, Top Management Support, dan Vendor Support.
|
|