ABSTRAK

Surat Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya No. 0307/UN9/DT.SP/2017 menjelaskan bahwa kegiatan perkuliahan dapat dilaksanakan secara e-learning, sebanyak 25% pertemuan. Hal ini dalam rangka mendukung isu strategis pengembangan Unsri menuju tahun 2025 yaitu pemerataan dan perluasan akses pendidikan dan globalisasi dan daya saing. Harapan dari pihak LP3MP selaku pengelola e-learning Unsri adalah setiap proses perkuliahan menggunakan e-learning sebanyak 4 kali pertemuan, namun dari hasil laporan masih ada matakuliah yang tidak menggunakan e-learning pada proses perkuliahan. Berdasarkan analisis fishbone, salah satu permasalahannya adalah kurangnya minat dosen dalam menggunakan e-learning. Untuk meningkatkan target perkuliahan online dapat dilakukan dengan mencari faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya minat dosen dalam menggunakan e-learning. Faktor-faktor tersebut dapat dilakukan dengan analisis teori SQB dan menerapkan model penerimaan teknologi UTAUT. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menjelaskan lack of computer self-efficacy dan lack of organizational support terbukti mendorong terjadinya inertia, sementara lack of individuals’ experience with computers dan lack of resources tidak terbukti secara signifikan memengaruhi inertia. Inertia terbukti secara negatif memengaruhi behavioural beliefs, sehingga secara tidak langsung menurunkan intensi untuk mengadopsi e-learning. Performance expectancy dan effort expectancy terbukti berpengaruh positif terhadap intensi pengguna.