ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pengurai bahasa alami yang menggunakan constraint based formalism (CBF) pada Sistem Ekstraksi Informasi Berbahasa Indonesia (SEIBI), serta membandingkan hasilnya dengan hasil yang diperoleh SEIBI yang menggunakan pengurai bahasa alami berbasis Linguistic String Analysis (LSA). Pengurai bahasa alami adalah suatu alat bantu untuk menguraikan struktur kalimat, sedangkan SEIBI adalah suatu sistem ekstraksi informasi ayng dapat melakukan ekstraksi informasi dari teks masukan berbahasa Indonesia. SEIBI dikembangkan berdasarkan arsitektur CIRCUS. Penelitian ini menggunakan abstrak-abstrak mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia sebagai dokumen masukan. Sedangkan jenis informasi yang diolah pada penelitian ini dibatasi pada penyaringan tiga buah informasi , yaitu tujuan penelitian, ruang lingkup, dan kesimpulan. Perbandingan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi perbandingan hasil akhir SEIBI dan hasil penguraian kalimat-kalimat pada dokumen masukan.Hasil uji coba menunjukkan bahwa SEIBI dengan pengurai bahasa alami yang menggunakan abstrak-abstrak mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia sebagai dokumen masukan. Sedangkan jenis informasi yang diolah pada penelitian ini dibatasi pada penyaringan tiga buah informasi, yaitu tujuan penelitian, ruang lingkup, dan kesimpulan. Perbandingan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi perbandingan hasil akhir SEIBI dan hasil penguraian kalimat-kalimat pada dokumen masukan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa SEIBI dengan pengurai bahasa alami yang menggunakan CBF mampu mengekstrak informasi tujuan dari 39 dokumen, informasi ruang lingkup dari 2 dokumen, dan informasi kesimpulan dari 17 dokumen. Secara keseluruhan, SEIBI dengan pengurai bahasa alami yang menggunakan CBF berhasil mengekstrak informasi dengan jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah informasi yang berhasil diekstrak oleh SEIBI dengan pengurai bahasa alami yang menggunakan LSA. Penyebabnya antara lain adalah tidak teruraiannya kalimat-kalimat yang mengandung informasi tersebut, perbedaan pendefinisian struktur kalimat inversi pada aturan produksi kedua pengurai, serta perbedaan pohon urai yang dihasilkan oleh hasil uraian kedua pengurai
|