ABSTRAK

Penelitian terakhir mengenai pengenalan citra tomur kulit, telah berusaha melakukan optimasi terhadap struktur JST-PB yang digunakan dalam pengenalan, dengan menerapkan Algoritma Genetika berbasis transposisi seksual. Hasil dari optimasi tersebut telah mencapai hasil yang memuaskan dimana dengan struktur jaringan yang optimal tersebut dapat dicapai tingkat pengenalan apakah suatu citra tumor termasuk Melamon Malignum atau bukan, sekitar 90; . Pada algoritma Genetika, terdapat variabel bernama fungsi fintness yang sangat menentukan dalam proses evaluasi atau seleksi untuk mancari string individu terbaik. Dalam peneltian tugas akhir ini dilakukan percobaan optimasi menggunakan algoritma Genetika dengan metode pasca pelatihan dan pra pelatihan, untuk mengetahui pengaruh fungsi fitness yang berbeda terhadap peningkatan pengenalan pada sistem pengenalan citra tumor kulit. Untuk itu, 2 (dua) buah fungsi fitness yang berbeda diujicobakan, serta hasilnya dibandingkan. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa fungsi fitness tidak mempengaruhi pengenalan sistem pengenalan citra tumor kulit. Selain hasil tersebut, juga diperoleh hasil lain yang menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu Algoritma Genetika dapat menurunkan tingkat pengenalan dari JST yang dioptimasinya.