ABSTRAK
Pertumbuhan dan kemajuan internet di Indonesia menyebabkan munculnya berbagai layanan penyedia jasa online seperti Go-Jek, Grab, Go-Clean, Seekmi, Sejasa, Tukang.com, dan lain sebagainya. Layanan-layanan ini termasuk ke dalam suatu bidang ekonomi yang disebut dengan “physical gig economy” (PGE). Pertumbuhan layanan PGE telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian di Indonesia. Pada sektor transportasi daring, pertumbuhannya sangat pesat, akan tetapi pertumbuhan mitra jauh lebih besar daripada penggunanya sehingga para mitra mengalami kesulitan dalam mendapatkan pesanan. Selain itu, pertumbuhan pengguna pada sektor selain transportasi daring masih rendah dengan rata-rata hanya sebesar 34,51%. Permasalahan-permasalahan tersebut mendorong penelitian yang bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan layanan PGE. Penentuan faktor-faktor ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) sebagai alat analisisnya. Variabel yang digunakan untuk mengatahui faktor yang memengaruhi penggunaan layanan PGE adalah perceived platform quality (persepsi terhadap kualitas platform), trust (kepercayaan), social influence (pengaruh sosial), perceived risk (persepsi pengguna terhadap risiko), economic benefit (keuntungan ekonomi), hedonic motivation (kesenangan, kenikmatan dan kenyamanan) dan behavioral intention (niat menggunakan). Kuesioner diberikan kepada responden yang pernah menggunakan dan juga belum pernah menggunakan layanan PGE. Jumlah responden valid yang didapat sebanyak 318 responden. Dari hasil pengolahan data, variabel selain social influence dan perceived risk terbukti memiliki pengaruh terhadap niat menggunakan layanan. Social influence ternyata hanya berpengaruh pada saat awal penggunaan layanan. Perceived risk tidak memiliki pengaruh negatif terhadap niat menggunakan, karena keuntungan yang diberikan oleh layanan PGE lebih besar daripada risiko. Untuk meningkatkan penggunaan layanan PGE, dari sisi aplikasi dapat menambahkan fitur-fitur pemberian informasi secara real-time, gamification, fitur keamanan seperti data masking dan panic button/alarm. Sedangkan dari sisi layanan dapat memperketat rekrutmen mitra, memenuhi SLA pada customer service, memperbanyak promo seperti diskon dan cashback.
|