ABSTRAK

Paradigma Aspect-Oriented Programming (AOP) dikemukakan untukmenangani cross-cutting concerns yang tidak dapat dilakukan oleh paradigma object-oriented programming (OOP). Cross-cutting concerns adalah fungsionalitas program yang sama dan yang terdapat dalam beberapa class namun tidak dapat dikelompokkan ke dalam sebuah class cross-cutting concerns tersebut menyebabkan code tangling dalam sebuah program. Code tangling adalah kondisi di mana struktur dari program tersebut tidak dapat ditelusuri dengan baik karena adanya code-code yang sama di beberapa bagian yang berbeda dalam program. Paradigma AOP mengurangi code tangling tersebut dengan mengelompokkan cross-cutting concerns yang menyebabkanya dalam unit modular aspect. Dalam tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian untuk melihat manfaat penerapan AOP dalam sebuah program yang besar, yakni programming library untuk penggambaran diagram statistik-chart2d - dalam bahasa Java dengan jumlah baris code mencapai 13989 baris. Tugas akhir ini dilakukan dengan menganalisa modularits program chart2d berdasarkan penerapan paradigma OOP dan menerapakan AOP untuk menangani cross-cutting concerns yang ada dalam program tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekalipun paradigma OOP telah diterapkan untuk membangun program chart2d dengan modularitas yang baik, corss-cutting concerns tetap ada dan tidak dapat dikelompokkan. AOP kemudian diterapkan untuk mengelompokkan cross-cutting concenrs tersebut. Dari studi kasus ini, AOP dapat mengurangi code tangling, menghasilkan modularitas yang baik, cross-cutting concerns di hampir seluruh classs dan melakukan penelitian mengenai penerapan OAP sejak pada tahap perancangan