Salah satu karakteristik citra multispektral adalah adanya korelasi yang tinggi di antara setiap kanalnya. Metode transformasi Karhunen-Loeve (Karhunen-Loeve Transform-KLT) bekerja dengan memanfaatkan karakteristik citra multispektral, yaitu dengan cara mereduksi korelasi yang ada. Dengan demikian tidak semua kanal dari data citra harus disimpan, melainkan kanal-kanal yang memiliki kontribusi terbesar saja terh;adap varians data. Namun terdapat satu keterbatasan dari metode ini yaitu rasio kompresi yang diperoleh ditentukan oleh jumlah kanal yang tersedia. Pada penelitian ini penulis mencoba mengembangkan suatu metode untuk meningkatkan rasio kompresi KLT. Pengembangan metode ini diilhami oleh JPEG (Joint Photographic Expert Group) yang merupakan metode kompresi hybrid, karena menggabungkan beberapa metode kompresi yang berbeda, seperti DCT (Discrete Cosinus Transform), kuantisasi, run length coding (RLC) dan Hufmann encoding. Metode ini merupakan gabungan (Hybrid) antara KLT dengan metode Truncation Followed by Lossless Compression (TLLC), sehingga metode ini dinamakan KLT hybrid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode KLT hybrid dapat meningkatkan rasio kompresi KLT tanpa mengakibatkan peningkatan kesalahan yang berarti, serta tidak terdapat perbedaan waktu eksekusi yang berarti di antara kompresi citra JPEG, KLT dan KLT hybrid. Pada rasio kompresi yang sama , citra hasil rekonstruksi metode KLT hybrid memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan metode JPEG.Hal ini terjadi karena adanya erek blocking pada citra hasil rekonstruksi metode JPEG. Efek blocking tersebut dapat diketahui dari nilai rata-rata local varians dari metode JPEG yang lebih kecil dibandingkanmetode KLT hybrid. Akibat dari efek blocking ini adalah menurunnya detail dari citra.