ABSTRAK

Bisnis properti merupakan industri yang sudah mapan. Perkembangan teknologi informasi global jika dibandingkan dengan bisnis properti memiliki jarak yang signifikan sekitar 5 tahun. Walaupun tertinggal dalam hal pengadopsian teknologi, beberapa ahli yakin bahwa inovasi disruptif dapat meranah ke industri ini. Pengembang global mulai mengikuti tren tersebut walaupun tingkat adopsinya masih lambat. Sebagai contoh, terdapat satu ERP yang populer di Indonesia untuk bisnis ini. Beberapa pengembang besar telah menggunakan perangkat lunak tersebut termasuk XYZ Property, tetapi pada saat sistem telah diimplementasikan pada kondisi waktu tertentu mengalami masalah penggunaan sehingga saat ini ditinggalkan penggunanya padahal investasi yang dilakukan cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan ERP di XYZ Property. Penelitian ini menggunakan metode AHP untuk melakukan pemeringkatan terhadap faktor-faktor tersebut. Hasil pemilihan mendapatkan total 10 faktor dan 3 alternatif solusi. Data diperoleh berdasarkan kuesioner yang diserahkan ke delapan responden dari XYZ Property. Berdasarkan peringkat dari yang paling berpengaruh, faktor-faktor tersebut ialah: dukungan manajamen atas, pelatihan dan pengayaan, infrastruktur, kultur organisasi, kustomisasi ERP, manajemen perubahan, manajemen proyek, komunikasi, pelibatan pengguna, dan pengetesan perangkat lunak. Selanjutnya, berdasarkan urutan pemeringkatan, opsi alternatif implementasi sistem manajemen pengetahuan, menjadi alternatif yang direkomendasikan sebagai solusi.