ABSTRAK

Model implementasi teknologi berbasis cloud computing yaitu Software as a Service (SaaS) menjadi solusi bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mengimplementasikan inovasi teknologi pada usaha tanpa biaya yang besar pada investasi infrastruktur dan keahluan. Tingkat adopsi SaaS oleh UMKM di Indonesia masih sangat rendah (~9%), sehingga dibutuhkan penelitian untuk mengetahui faktorfaktor yang memengaruhi adopsi tersebut. Penelitian ini akan melihat pengaruh lingkungan melalui pembentukan model penelitian dengan mendasarkan pada technological-organization-environment (TOE), institutional theory (INT), dan diffusion of innovation (DOI). Data dikumpulkan dari 136 responden digunakan untuk menguji model penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa coercive pressures, normative pressures, dan vendor support memengaruhi intensi adopsi SaaS pada seluruh sampel UMKM dan didapatkan juga keterhubungan difusi inovasi teknologi dari intensi menuju adopsi menuju rutinisasi pada seluruh sampel. Selain itu, penelitian ini juga mendapatkan perbedaan pengaruh lingkungan berdasarkan pada besar usaha terhadap intensi adopsi SaaS. Pada usaha mikro faktor yang memengaruhi adalah mimetic pressures dan vendor support, pada usaha kecil faktor yang memengaruhi adalah coercive pressures, mimetic pressures, vendor support, dan government support. Kemudian, pada usaha menengah faktor lingkungan yang memengaruhi adalah coercive pressures, normative pressures, vendor support dan government support